“Melajukan Kemusliman Kita di Tengah Masyarakat yang Enggan”
“Orang beriman itu, di
dunia seperti orang asing. Tidak gelisah dengan kemiskinannya, tapi tidak
terkejar kemuliaannya. Orang-orang punya keadaannya, dan
dia
punya keadaannya sendiri.”
(Imam
Hasan Al Bashri)
Kemusliman
itu, sesungguhnya mengajarkan kita semangat perubahan dan pertumbuhan yang
tidak boleh berhenti, dari waktu ke waktu, secara bersama-sama.
Ia mengingatkan kita, bahwa hari esok harus lebih maju dan lebih berarti daripada hari ini. Karena itulah kita harus terus melaju, meskipun kita berada di tengah masyarakat dan kumpulan manusia-manusia yang enggan.
Ia mengingatkan kita, bahwa hari esok harus lebih maju dan lebih berarti daripada hari ini. Karena itulah kita harus terus melaju, meskipun kita berada di tengah masyarakat dan kumpulan manusia-manusia yang enggan.
Saat
ini kita hidup di tengah manusia yang acap kali menepikan agama, namun
seharusnya kita tak ikut berhenti dan terjebak. Justru kita harus terus melaju,
menampilkan keislaman yang utuh, yang menyeluruh, yang tidak hanya menempatkan
norma islam pada soal ibadah dan akidah, tapi pada selulruh dimensi kehidupan. Menampilkan
pribadi Muslim yang berbisnis, berpolitik, bernegara, berpengetahuan dengan
landasan Islam yang kuat.
Yaa, melajukan kemusliman,
artinya memastikan bahwa kita bisa terus melangkah, menapaki hidup ini sebagai
seorang Muslim. Selengkapnya baca di Tarbawi edisi 282 “Melajukan Kemusliman
Kita di Tengah Masyarakat yang Enggan”.
Info pemesanan dan pembelian,
silahkan komentar di blog ini atau di FB kami.
Harga normal : Rp 13.000. Dapat diskon spesial untuk yang berlangganan.
fast respon : 081 556 467 598 (SMS only)
Gratis ongkos kirim untuk wilayah terjangkau.
status : sold out.
silahkan komentar di blog ini atau di FB kami.
Harga normal : Rp 13.000. Dapat diskon spesial untuk yang berlangganan.
fast respon : 081 556 467 598 (SMS only)
Gratis ongkos kirim untuk wilayah terjangkau.
status : sold out.
0 comments:
Post a Comment